Jumat, 04 Desember 2015

MAKALAH KANDIDIASIS

MAKALAH  
KANDIDIASIS
 








Oleh :

OJI NASRUL
2013.03.0598



SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HUSADA JOMBANG
PROGRAM SUTUDI S1­-KEPERWATAN
2015


 KATA PENGANTAR
Assalamu’alaium Wr. Wb.
Alhamdulilllah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk dapat melaksanakan dan menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan karena keterbatasan data dan pengetahuan penulis serta waktu yang ada saat ini, dengan rendah hati penulis makalah ini mengharap kritik dan saran yang membangun dari kalangan pembimbing untuk kesempurnaan makalah yang kami kerjakan ini.
Selanjutnya, kami mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikanya kegiatan makalah untuk mata kuliah sistem INTAGUMEN, terutama kepada dosen pembimbing. Terlepas dari semua kekurangan penulisan maklah ini, baik dalam susunan dan penulisanya yang salah, penulis memohon maaf dan berharap semoga penulisan makalas ini bermanfaat khususnya kepada kami selaku penulis dan umumnya kepada pembaca yang budiman.
Akhirnya, semoga Allah senantiasa meberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada siapa saja yang mencintai pendidikan. Amin Ya Robbal Alamin.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Jombang, 22-NOVEMBER-2015


Penyusun;


OJI NASRUL

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................................................... ii
BAB  I PENDAHULUAN
A.      Latar  Belakang................................................................................................................. 1
B.       Rumusan masalah.............................................................................................................. 2
C.       Tujuan ............................................................................................................................    2
BAB II TINJAUAN TEORI
A.    Definisi ............................................................................................................................. 3
B.     Etiolog............................................................................................................................... 4
C.     Manifestasi Klinis............................................................................................................. 5
D.    pencegahan........................................................................................................................ 7
E.     penanganan.....................................................................................................................    7
BAB III PEMBAHASAN
A.    pengertian.......................................................................................................................  9
BAB IV PENUTUP
A.    Kesimpulan .................................................................................................................. 10
B.     Saran ............................................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................. 11


BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kandidiasis (moniliasis) adalah suatu infeksi oleh jamur Candida, yang sebelumnya disebut Monilia. Kandidiasis oral atau sering disebut sebagai moniliasis merupakan suatu infeksi yang paling sering dijumpai dalam rongga mulut manusia, dengan prevalensi 20%-75% dijumpai pada manusia sehat tanpa gejala. Kandidiasis pada penyakit sistemik menyebabkan peningkatan angka kematian sekitar 71%-79%. Terkadang yang diserang adalah bayi dan orang dewasa yang tubuhnya lemah. Pada bayi bisa didapat dari dot, pakaian, bantal, dan sebagainya.
Kandidiasis oral merupakan salah satu penyakit pada rongga mulut berupa lesi merah dan lesi putih yang disebabkan oleh jamur jenis Candida sp, dimana Candida albican merupakan jenis jamur yang menjadi penyebab utama. Kandidiasis oral pertama sekali dikenalkan oleh Hipocrates pada tahun 377 SM, yang melaporkan adanya lesi oral yang kemungkinan disebabkan oleh genus Kandida. Terdapat 150 jenis jamur dalam famili Deutromycetes, dan tujuh diantaranya ( C.albicans, C.tropicalis, C. parapsilosi, C. krusei, C. kefyr, C. glabrata, dan C. guilliermondii ) dapat menjadi patogen, dan C. albican merupakan jamur terbanyak yang terisolasi dari tubuh manusia sebagai flora normal dan penyebab infeksi oportunistik. Terdapat sekitar 30-40% Kandida albikan pada rongga mulut orang dewasa sehat, 45% pada neonatus, 45-65% pada anak-anak sehat, 50-65% pada pasien yang memakai gigi palsu lepasan, 65-88% pada orang yang mengkonsumsi obat-obatan jangka panjang, 90% pada pasien leukemia akut yang menjalani kemoterapi, dan 95% pada pasien HIV/AIDS
Penyakit ini kemudian diteliti lagi oleh Pepy. Beliau melihat jamur itu pada moniliasis/candidiasis/sariawan pada bayi yang disebutnya oral thrush, sehingga ia menamakan jamur itu thrush fungus. Veron (1835) menghubungkan penyakit pada bayi tersebut dengan infeksi pada saat dilahirkan dengan sumber infeksi dari alat kandungan ibunya. Berg (1840) berkesimpulan bahwa alat minum yang tidak bersih dan tangan perawat yang tercemar jamur merupakan faktor penting dalam penyebarab infeksi ini. Berdasarkan bentuknya yang bulat lonjong dan berwarna putih diberikanlah nama Oidium Albicans. Nama oidium kemudian berubah menjadi monilia. Beberapa nama peneliti mencoba mempelajarinya, antara lain Wilkinson yang menghubungkannya dengan vaginatis. Akhirnya Berkhout (1923) menamakan jamur itu dalam genus candida.
B.  RUMUSAN MASALAH
1.  Apa Anatomi dan Fisiologi Candidiasis ?
2.   Apa Defenisi dari Candidiasis ?
3.  Bagaimana Klasifisi Candidiasis
4.  Apa Etiologi dan Faktor Resiko Candidiasis ?
5.  Bagaimana Patogenesis terjadinya Candidiasis?
6.  Bagaimana Manifestasi knilis/Gejala Candidiasis ?
7.  Bagaimana Diagnosis Candidiasis?
8.  Bagaimana Penatalaksanaan Candidiasis?
9.  Bagaimana Pencegahan Candidiasis?
C.   TUJUAN
1.    Mengetahui Anatomi dan Fisiologi Candidiasis
2.    Mengetahui Defenisi dari Candidiasis
3.    Mengetahui Klasifikasi dari Candidiasis
4.    Mengetahui Etiologi dan Faktor Resiko Candidiasis
5.    Mengetahui Patogenesis terjadinya Candidiasis
6.    Mengetahui Manifestasi knilis/Gejala Candidiasis
7.    Mengetahui Diagnosis Candidiasis
8.    Mengetahui Penatalaksanaan Candidiasis
9.    Mengetahui Pencegahan Candidiasis











BAB II
TINJAUAN TEORI
A.   DEFINISI
Kandidiasis adalah suatu infeksi jamur yang disebabkan oleh candida. Candida merupakan mikroflora normal pada rongga mulut, mikroorganisme ini mencapai 40-60 % dari populasi (Silverman S, 2001). Kandidiasis adalah infeksi atau penyakit akibat jamur Candida, khususnya C. albicans. Penyakit ini biasanya akibat debilitasi (seperti pada penekan imun dan khususnya AIDS), perubahan fisiologis, pemberian antibiotika berkepanjangan, dan hilangnya penghalang (Stedman, 2005). Walaupun demikian jamur tersebut dapat menjadi patogen dalam kondisi tertentu atau pada orang-orang yang mempunyai penyakit-penyakit yang melemahkan daya tahan tubuh sehingga menimbulkan suatu penyakit misalnya, sering ditemukan pada penderita AIDS (Farlane .M, 2002).
Pada rongga mulut kandida albikans merupakan spesies yang paling sering menimbulkan penyakit. Secara klinis dapat ditemukan berbagai penampilan berupa lesi putih atau lesi eritematus (Silverman S, 2001). Pada keadaan akut kandidiasis dapat menimbulkan keluhan seperti rasa terbakar (burning sensation), rasa sakit biasanya pada lidah, mukosa bukal, atau labial dan rasa kering atau serostomia (Greenberg M. S., 2003). Pada umumnya infeksi tersebut dapat di tanggulangi dengan menggunakan obat anti jamur baik secara topikal atau sistemik dengan mempertimbangkan kondisi atau penyakit-penyakit yang menyertainya. (Silverman S, 2001).
Kandidiasis oral atau mulut (juga dikenal sebagai sariawan) adalah infeksi jamur ragi dari genus Candida pada membran berlendir mulut. Infeksi oportunistik yang umum dari rongga mulut yang disebabkan oleh pertumbuhan jamur yang berlebihan. Sariawan pada mulut bayi disebut kandidiasis, sementara jika terjadi di mulut atau tenggorokan orang dewasa diistilahkan candidosis atau moniliasis. Kandidiasis yang sering disebut juga candidosis, trush, dan moniliasis merupakan suatu keadaan patologis yang hanya menginfeksi jaringan kulit dan mukosa. Infeksi Candida yang berat tersebut dikenal sebagai candidemia dan biasanya menyerang orang yang imunnya lemah, seperti penderita kanker, AIDS dan pasien transplantasi.


B.    ETIOLOGI/FAKTOR RESIKO
Penyebab  tersering Candidiasis adalah Candida albicans. Spesies patogenik yang lainnya adalah C. tropicalis C. parapsilosis, C. guilliermondii C. krusei, C. pseudotropicalis, C. lusitaneae. Genus Candida adalah grup heterogen yang terdiri dari 200 spesies jamur. Sebagian besar dari spesies candida tersebut patogen oportunistik pada manusia, walaupun mayoritas dari spesies tersebut tidak menginfeksi manusia. C. albicans adalah jamur dimorfik yang memungkinkan untuk terjadinya 70-80% dari semua infeksi candida, sehingga merupakan penyebab tersering dari candidiasis superfisial dan sistemik.
Jamur jenis ini adalah jamur yang sangat umum terdapat di sekitar kita dan tidak berbahaya pada orang yang mempunyai imun tubuh yang kuat. Candida ini baru akan menimbulkan masalah pada orang-orang yang mempunyai daya tahan tubuh rendah, misalnya penderita AIDS, pasien yang dalam pengobatan kortikosteroid, dan tentu saja bayi yang sistem imunnya belum sempurna.
Jamur Candida ini adalah jamur yang banyak terdapat di sekitar kita, bahkan di dalam vagina ibu pun terdapat jamur Candida. Bayi bisa saja mendapatkan jamur ini dari alat-alat seperti dot dan kampong, atau bisa juga mendapatkan Candida dari vagina ibu ketika persalinan. Selain itu, kandidiasis oral ini juga dapat terjadi akibat keadaan mulut bayi yang tidak bersih karena sisa susu yang diminum tidak dibersihkan sehingga akan menyebabkan jamur tumbuh semakin cepat.
Faktor-faktor yang merupakan presdiposisi infeksi antara lain :
1.HIV/AIDS
Virus human immunodeficiency (HIV) merupakan virus penyebab AIDS, yang dapat menimbulkan kerusakan atau menghancurkan sel-sel sistem kekebalan tubuh. Sehingga membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi oportunistik yang biasanya tubuh akan menolak. Serangan berulang dari oral trush mungkin merupakan tanda pertama dari infeksi HIV.
2.Kanker
Jika seseorang menderita kanker, sistem kekebalan tubuhnya mungkin akan melemah oleh karena penyakit kanker tersebut dan karena perawatan penyakit, seperti kemoterapi dan radiasi. Penyakit kanker dan perawatan penyakit ini dapat meningkatkan risiko infeksi Candida seperti oral thrush.
3.Diabetes Mellitus
Jika seseorang menderita diabetes yang tidak diobati atau diabetes yang tidak terkontrol dengan baik, air liur (saliva) mungkin akan mengandung sejumlah besar gula, sehingga dapat mendorong pertumbuhan candida.
4.Infeksi jamur vagina
Infeksi jamur vagina yang disebabkan oleh jamur yang sama dapat menyebabkan candidiasis mulut. Meskipun infeksi jamur tidak berbahaya, jika seseorang sedang hamil maka jamur dapat menular pada bayi selama persalinan. Akibatnya, bayi tersebut juga dapat mengalami oral thrush.
5.Pemakaian kortikosteroid / terapi imunosupresan pasca pencangkokan   organ       
Kedua hal ini bisa menurunkan pertahanan tubuh terhadap infeksi jamur. Kortikosteroid (sejenis hormon steroid) dihirup/dihisap untuk perawatan pada paru-paru (misalnya asma) bisa berdampak pada kandidiasis mulut.
6.Pemakaian antibiotik
Kadang orang yang mengkonsumsi antibiotik menderita infeksi Candida karena antibiotik membunuh bakteri yang dalam keadaan normal terdapat di dalam jaringan, sehingga pertumbuhan Candida tidak terkendali.
8.Gangguan saluran gastrointestinal yang meningkatkan terjadinya  malabsorpsi dan malnutrisi.

C.     MANIFESTASI KLINIS/GEJALA
            Gejala yang timbul adalah adanya bercak putih pada lidah dan sekitar mulut bayi dan sering menimbulkan nyeri. Bercak putih ini sekilas tampak seperti kerak susu namun sulit dilepaskan dari mulut dan lidah bayi. Bila dipaksa dikerok, tidak mustahil justru lidah dan mulut bayi dapat berdarah. Infeksi mulut oleh spesies candida biasanya memunculkan kumpulan lapisan kental berwarna putih atau krem pada membran mukosa (dinding mulut dalam). Pada mukosa mulut yang terinfeksi mungkin muncul radang berwarna merah, nyeri, dan terasa seperti terbakar.
Secara umum kandidiasis pada mulut bayi tidak berbahaya dan dapat sembuh sendiri (walaupun lebih baik diobati). Namun bukan berarti kandidiasis ini tidak dapat menyebabkan penyakit lain. Kandidiasis dapat menyebabkan bayi menangis saat makan dan minum (kebanyakan disebabkan karena nyeri), selain itu, bayi menjadi malas minum ASI sehingga berat badannya tak kunjung bertambah. Candida pada mulut bayi juga dapat bermigrasi ke organ lain bila ada faktor yang memperberat (misalnya pemakaian antibiotik jangka panjang).
1.      Pada anak-anak dan dewasa
Awalnya, seseorang mungkin tidak menyadari gejala oral trush. Tergantung pada penyebab, tanda dan gejala dapat terjadi tiba-tiba dan bertahan untuk waktu yang lama. Gejala-gejala tersebut, antara lain:
a.Lesi putih atau krem di lidah, pipi bagian dalam, langit-langit mulut, gusi,  dan amandel (tonsil)
b.Lesi menyerupai keju
c.Nyeri
d.Sedikit perdarahan jika lesi digosok atau tergores
e.Pecah-pecah dan kemerahan pada sudut mulut (terutama pada pemakai gigi tiruan)
f.Sensasi seperti terdapat kapas pada mulut
g.Kehilangan selera makan
 kasus yang berat, lesi dapat menyebar ke bawah ke kerongkongan dan esofagus (Candida esophagitis). Jika hal ini terjadi, pasien mungkin akan mengalami kesulitan menelan atau merasa seolah-olah makanan terjebak di tenggorokan.
2.      Pada bayi dan ibu menyusui
Selain lesi mulut khas berwarna putih, bayi mungkin juga memiliki kesulitan makan atau rewel dan mudah marah. Bayi dapat menularkan infeksi tersebut kepada ibu mereka selama menyusui. Wanita yang payudaranya terinfeksi candida mungkin mengalami tanda-tanda dan gejala, antara lain:
a.Puting berwarna sangat merah, sensitif, dan gatal
b.Terdapat serpihan kulit di daerah berwarna gelap yang melingkari puting  (areola)
c.Puting terasa sakit saat menyusui
d.Sakit yang tajam jauh di dalam payudara

D.   PENCEGAHAN
Pencegahan yang dapat dilakukan pada klien dengan candidiasis oral antara lain :
1.Oral hygiene yang baik
2.Utamakan ASI daripada susu formula karena ASI mengandung banyak immunoglobulin yang berguna bagi kekebalan tubuh bayi. Selain itu, payudara ibu juga jauh lebih terjamin kebersihannya daripada botol dot bayi
3.Bila menggunakan susu formula sebagai tambahan ASI, pastikan kebersihan botol dan dotnya, jangan lupa untuk mencucinya dengan air panas
4.Beri bayi minum 2-5 sendok air hangat untuk membilas mulut bayi setelah minum susu
5.Pastikan bayi beristirahat yang cukup
6.Berikan bayi makanan yang mengandung nutrisi yang lengkap

E.    PENANGANAN
1.   Cara penanganan kandidiasis secara medis:
·         Jika menderita kandidiasis sebaiknya segera mengkonsumsi obat-obatan antifungal seperti niztatin dan clotrimazole. Untuk kasus-kasus yang lebih parah, ketoconazole atau flukonazol dapat diminum sekali sehari.
·          Jika anda menderita candida esopagitis dapat diobati dengan ketoconazole, itraconazole (sporanox) atau flukonazol.
·         Kandidiasis curno dapat diobati dengan antifungal powders dank krim.
·         Jika kandidiasis terjadi pada fagina yang menyebabkan infeksi dapat diobati dengan obat anti fungal seperti butoconazole, clotrimazole, miconazole, nistatin, tioconazole dan terconazole.
2. Upaya Penanganan secara askep
Peran bidan dalam upaya penanganan penyakit Candidiasis yaitu :
·         Memberikan penyuluhan tentang kebersihan organ reproduksi genitalia, dengan cara menjaga kebersihan individu dan lingkungan untuk mencegah pertumbuhan jamur yang dapat menyebabkan infeksi
·         Hindari sabun yang dapat menyebabkan iritasi, vagina spray, dan semprotan air.
·         Ganti pembalut secara teratur.
·         Gunakan pakaian dalam dari katun yang longgar dan menyerap keringat, hindari pakaian dalam dari nilon.
·         Menjaga pola makan sesuai dengan standar kesehatan untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
·         Melatih masyarakat yang pernah terjangkit Candidosis Vagina untuk terbiasa berperilaku hidup sehat.
·         Menganjurkan masyarakat untuk mengkonsumsi yogurt atau suplemen yang mengandung laktobasilus, akan meningkatkan tumbuhnya “bakteri baik” di dalam usus sehingga menekan tumbuhnya kandida serta menyarankan masyarakat untuk menghindari makanan & minuman yang banyak mengandung gula atau alcohol karena dapat merangsang tumbuhnya Kandidas
         Apabila Kandidiasis kambuh kembali, Bidan menyarankan masyarakat untuk  mengkonsultasikannya dgn dokter, untuk mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan demi mengurangi kemungkinan terulangnya  penyakit ini karena itu bukan kewenangn seorang perawat.




BAB III
PEMBAHASAN
Kandidiasis (moniliasis) adalah suatu infeksi oleh jamur Candida, yang sebelumnya disebut Monilia. Candida merupakan mikroflora normal pada rongga mulut, mikroorganisme ini mencapai 40-60 % dari populasi (Silverman S, 2001).
Kandidiasis oral merupakan salah satu penyakit pada rongga mulut berupa lesi merah dan lesi putih yang disebabkan oleh jamur jenis Candida.
Penyebab  tersering Candidiasis adalah Candida albicans. Spesies patogenik yang lainnya adalah C. tropicalis C. parapsilosis, C. guilliermondii C. krusei, C. pseudotropicalis, C. lusitaneae. Genus Candida adalah grup heterogen yang terdiri dari 200 spesies jamur. Sebagian besar dari spesies candida tersebut patogen oportunistik pada manusia, walaupun mayoritas dari spesies tersebut tidak menginfeksi manusia. C. albicans adalah jamur dimorfik yang memungkinkan untuk terjadinya 70-80% dari semua infeksi candida, sehingga merupakan penyebab tersering dari candidiasis superfisial dan sistemik.
Gejala yang timbul adalah adanya bercak putih pada lidah dan sekitar mulut bayi dan sering menimbulkan nyeri. Bercak putih ini sekilas tampak seperti kerak susu namun sulit dilepaskan dari mulut dan lidah bayi. Bila dipaksa dikerok, tidak mustahil justru lidah dan mulut bayi dapat berdarah. Infeksi mulut oleh spesies candida biasanya memunculkan kumpulan lapisan kental berwarna putih atau krem pada membran mukosa (dinding mulut dalam). Pada mukosa mulut yang terinfeksi mungkin muncul radang berwarna merah, nyeri, dan terasa seperti terbakar.
Pencegahan yang dapat dilakukan pada klien dengan candidiasis oral antara lain :
1.    Oral hygiene yang baik
2.    Utamakan ASI daripada susu formula karena ASI mengandung banyak immunoglobulin yang berguna bagi kekebalan tubuh bayi. Selain itu, payudara ibu juga jauh lebih terjamin kebersihannya daripada botol dot bayi
3.    Bila menggunakan susu formula sebagai tambahan ASI, pastikan kebersihan botol dan dotnya, jangan lupa untuk mencucinya dengan air panas
4.    Beri bayi minum 2-5 sendok air hangat untuk membilas mulut bayi setelah minum susu
5.    Pastikan bayi beristirahat yang cukup
6.    Berikan bayi makanan yang mengandung nutrisi yang lengkap
BAB IV
            PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kandidiasis adalah infeksi atau penyakit akibat jamur Candida, khususnya C. albicans. Penyakit ini biasanya akibat debilitasi (seperti pada penekan imun dan khususnya AIDS), perubahan fisiologis, pemberian antibiotika berkepanjangan, dan hilangnya penghalang (Stedman, 2005). Moniliasis atau kandidiasis sering disebabkan oleh 3 hal yaitu: jamur candida albicans, keadaan hormonal (diabetes, kehamilan), dan faktor lokal (tidak adanya gigi, gigi palsu yang tidak pas). Infeksi mulut oleh spesies candida biasanya memunculkan kumpulan lapisan kental berwarna putih atau krem pada membran mukosa (dinding mulut dalam).
B.  SARAN
-    Bagi pasien
Untuk mencapi keberhasilan dalam asuhan penanganan candidiasis dengan keluhan maka diperlukan kerjasama yang baik dengan ibu untuk memecahkan masalah-masalah yang timbul .
-     Bagi petugas
Untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan dengan meningkatkan peran bidan dalam tugasnya sebagai pelaksana pelayanan pada candidiasis dengan keluhan .








DAFTAR PUSTAKA
Doengoes, Marilynn. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC.
Wong,Donna. 2009. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta : EGC.
Dorland, W. A. Newman. 2002. Kamus Kedokteran. EGC : Jakarta.
FKUI. 1999. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid 1. FKUI : Jakarta.
Saifuddin, Abdul Bari. 2010. ILMU KEBIDANAN. Edisi IV. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/candidiasis-vaginalis.html
http://medical-kesehatan.blogspot.com/2009/09/kandidiasis.html
http://artikelkesehatantubuh.blogspot.com/2011/12/penyakit-kandidiasis.html