MAKALAH
KANDIDIASIS
Oleh :
OJI NASRUL
2013.03.0598
SEKOLAH
TINGGI ILMU KESEHATAN HUSADA JOMBANG
PROGRAM
SUTUDI S1-KEPERWATAN
2015
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaium
Wr. Wb.
Alhamdulilllah
kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk dapat melaksanakan dan menyelesaikan makalah ini. Penulis
menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan
karena keterbatasan data dan pengetahuan penulis serta waktu yang ada saat ini,
dengan rendah hati penulis makalah ini mengharap kritik dan saran yang
membangun dari kalangan pembimbing untuk kesempurnaan makalah yang kami
kerjakan ini.
Selanjutnya,
kami mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada semua pihak yang
telah membantu terselesaikanya kegiatan makalah untuk
mata kuliah sistem INTAGUMEN,
terutama kepada dosen pembimbing. Terlepas dari semua kekurangan penulisan
maklah ini, baik dalam susunan dan penulisanya yang salah, penulis memohon maaf
dan berharap semoga penulisan makalas ini bermanfaat khususnya kepada kami
selaku penulis dan umumnya kepada pembaca yang budiman.
Akhirnya,
semoga Allah senantiasa meberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada siapa saja yang
mencintai pendidikan. Amin Ya Robbal Alamin.
Wassalamu’alaikum
Wr.Wb.
Jombang, 22-NOVEMBER-2015
Penyusun;
OJI NASRUL
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................................. 1
B. Rumusan
masalah.............................................................................................................. 2
C. Tujuan ............................................................................................................................ 2
BAB II TINJAUAN
TEORI
A.
Definisi ............................................................................................................................. 3
B.
Etiolog............................................................................................................................... 4
C.
Manifestasi Klinis............................................................................................................. 5
D.
pencegahan........................................................................................................................ 7
E.
penanganan..................................................................................................................... 7
BAB III PEMBAHASAN
A.
pengertian....................................................................................................................... 9
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................................. 10
B. Saran ............................................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................. 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kandidiasis (moniliasis) adalah suatu
infeksi oleh jamur Candida, yang sebelumnya disebut Monilia. Kandidiasis oral
atau sering disebut sebagai moniliasis merupakan suatu infeksi yang paling
sering dijumpai dalam rongga mulut manusia, dengan prevalensi 20%-75% dijumpai
pada manusia sehat tanpa gejala. Kandidiasis pada penyakit sistemik menyebabkan
peningkatan angka kematian sekitar 71%-79%. Terkadang yang diserang adalah bayi
dan orang dewasa yang tubuhnya lemah. Pada bayi bisa didapat dari dot, pakaian,
bantal, dan sebagainya.
Kandidiasis oral merupakan salah satu penyakit pada rongga
mulut berupa lesi merah dan lesi putih yang disebabkan oleh jamur jenis Candida
sp, dimana Candida albican merupakan jenis jamur yang menjadi penyebab utama.
Kandidiasis oral pertama sekali dikenalkan oleh Hipocrates pada tahun 377 SM,
yang melaporkan adanya lesi oral yang kemungkinan disebabkan oleh genus
Kandida. Terdapat 150 jenis jamur dalam famili Deutromycetes, dan tujuh
diantaranya ( C.albicans, C.tropicalis, C. parapsilosi, C. krusei, C.
kefyr, C. glabrata, dan C. guilliermondii ) dapat menjadi patogen,
dan C. albican merupakan jamur terbanyak yang terisolasi dari tubuh
manusia sebagai flora normal dan penyebab infeksi oportunistik. Terdapat
sekitar 30-40% Kandida albikan pada rongga mulut orang dewasa sehat, 45% pada
neonatus, 45-65% pada anak-anak sehat, 50-65% pada pasien yang memakai gigi
palsu lepasan, 65-88% pada orang yang mengkonsumsi obat-obatan jangka panjang,
90% pada pasien leukemia akut yang menjalani kemoterapi, dan 95% pada pasien
HIV/AIDS
Penyakit ini kemudian diteliti lagi oleh Pepy. Beliau melihat
jamur itu pada moniliasis/candidiasis/sariawan pada bayi yang
disebutnya oral thrush, sehingga ia menamakan jamur itu thrush
fungus. Veron (1835) menghubungkan penyakit pada bayi tersebut dengan infeksi
pada saat dilahirkan dengan sumber infeksi dari alat kandungan ibunya. Berg
(1840) berkesimpulan bahwa alat minum yang tidak bersih dan tangan perawat yang
tercemar jamur merupakan faktor penting dalam penyebarab infeksi ini.
Berdasarkan bentuknya yang bulat lonjong dan berwarna putih diberikanlah
nama Oidium Albicans. Nama oidium kemudian berubah menjadi
monilia. Beberapa nama peneliti mencoba mempelajarinya, antara lain Wilkinson
yang menghubungkannya dengan vaginatis. Akhirnya Berkhout (1923) menamakan
jamur itu dalam genus candida.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Anatomi dan Fisiologi Candidiasis
?
2. Apa Defenisi dari Candidiasis ?
3. Bagaimana Klasifisi Candidiasis
4. Apa Etiologi dan Faktor Resiko
Candidiasis ?
5. Bagaimana Patogenesis terjadinya
Candidiasis?
6. Bagaimana Manifestasi knilis/Gejala
Candidiasis ?
7. Bagaimana Diagnosis Candidiasis?
8. Bagaimana Penatalaksanaan
Candidiasis?
9. Bagaimana Pencegahan Candidiasis?
C. TUJUAN
1. Mengetahui Anatomi dan Fisiologi
Candidiasis
2. Mengetahui Defenisi dari Candidiasis
3. Mengetahui Klasifikasi dari
Candidiasis
4. Mengetahui Etiologi dan Faktor Resiko
Candidiasis
5. Mengetahui Patogenesis terjadinya
Candidiasis
6. Mengetahui Manifestasi knilis/Gejala
Candidiasis
7. Mengetahui Diagnosis Candidiasis
8. Mengetahui Penatalaksanaan
Candidiasis
9. Mengetahui Pencegahan Candidiasis
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. DEFINISI
Kandidiasis adalah suatu infeksi
jamur yang disebabkan oleh candida. Candida merupakan mikroflora normal pada
rongga mulut, mikroorganisme ini mencapai 40-60 % dari populasi (Silverman S,
2001). Kandidiasis adalah infeksi atau penyakit akibat jamur Candida, khususnya
C. albicans. Penyakit ini biasanya akibat debilitasi (seperti pada penekan
imun dan khususnya AIDS), perubahan fisiologis, pemberian antibiotika
berkepanjangan, dan hilangnya penghalang (Stedman, 2005). Walaupun demikian
jamur tersebut dapat menjadi patogen dalam kondisi tertentu atau pada
orang-orang yang mempunyai penyakit-penyakit yang melemahkan daya tahan tubuh
sehingga menimbulkan suatu penyakit misalnya, sering ditemukan pada penderita
AIDS (Farlane .M, 2002).
Pada rongga mulut kandida albikans
merupakan spesies yang paling sering menimbulkan penyakit. Secara klinis dapat
ditemukan berbagai penampilan berupa lesi putih atau lesi eritematus (Silverman
S, 2001). Pada keadaan akut kandidiasis dapat menimbulkan keluhan seperti rasa
terbakar (burning sensation), rasa sakit biasanya pada lidah, mukosa bukal,
atau labial dan rasa kering atau serostomia (Greenberg M. S., 2003). Pada
umumnya infeksi tersebut dapat di tanggulangi dengan menggunakan obat anti
jamur baik secara topikal atau sistemik dengan mempertimbangkan kondisi atau
penyakit-penyakit yang menyertainya. (Silverman S, 2001).
Kandidiasis oral atau mulut (juga
dikenal sebagai sariawan) adalah infeksi jamur ragi dari genus Candida pada
membran berlendir mulut. Infeksi oportunistik yang umum dari rongga mulut yang
disebabkan oleh pertumbuhan jamur yang berlebihan. Sariawan pada mulut bayi disebut
kandidiasis, sementara jika terjadi di mulut atau tenggorokan orang dewasa
diistilahkan candidosis atau moniliasis. Kandidiasis yang sering disebut juga
candidosis, trush, dan moniliasis merupakan suatu keadaan patologis yang hanya
menginfeksi jaringan kulit dan mukosa. Infeksi Candida yang berat tersebut
dikenal sebagai candidemia dan biasanya menyerang orang yang imunnya lemah,
seperti penderita kanker, AIDS dan pasien transplantasi.
B. ETIOLOGI/FAKTOR RESIKO
Penyebab tersering
Candidiasis adalah Candida albicans. Spesies patogenik yang lainnya
adalah C. tropicalis C. parapsilosis, C. guilliermondii C. krusei, C.
pseudotropicalis, C. lusitaneae. Genus Candida adalah grup heterogen yang
terdiri dari 200 spesies jamur. Sebagian besar dari spesies candida tersebut
patogen oportunistik pada manusia, walaupun mayoritas dari spesies tersebut
tidak menginfeksi manusia. C. albicans adalah jamur dimorfik yang
memungkinkan untuk terjadinya 70-80% dari semua infeksi candida, sehingga
merupakan penyebab tersering dari candidiasis superfisial dan sistemik.
Jamur jenis ini adalah jamur yang sangat umum terdapat di
sekitar kita dan tidak berbahaya pada orang yang mempunyai imun tubuh yang
kuat. Candida ini baru akan menimbulkan masalah pada orang-orang yang mempunyai
daya tahan tubuh rendah, misalnya penderita AIDS, pasien yang dalam pengobatan
kortikosteroid, dan tentu saja bayi yang sistem imunnya belum sempurna.
Jamur Candida ini adalah jamur yang banyak terdapat di
sekitar kita, bahkan di dalam vagina ibu pun terdapat jamur Candida. Bayi bisa
saja mendapatkan jamur ini dari alat-alat seperti dot dan kampong, atau bisa
juga mendapatkan Candida dari vagina ibu ketika persalinan. Selain itu,
kandidiasis oral ini juga dapat terjadi akibat keadaan mulut bayi yang tidak
bersih karena sisa susu yang diminum tidak dibersihkan sehingga akan
menyebabkan jamur tumbuh semakin cepat.
Faktor-faktor yang merupakan presdiposisi infeksi antara lain
:
1.HIV/AIDS
Virus human immunodeficiency (HIV)
merupakan virus penyebab AIDS, yang dapat menimbulkan kerusakan atau
menghancurkan sel-sel sistem kekebalan tubuh. Sehingga membuat tubuh lebih
rentan terhadap infeksi oportunistik yang biasanya tubuh akan menolak. Serangan
berulang dari oral trush mungkin merupakan tanda pertama dari infeksi HIV.
2.Kanker
Jika seseorang menderita kanker,
sistem kekebalan tubuhnya mungkin akan melemah oleh karena penyakit kanker
tersebut dan karena perawatan penyakit, seperti kemoterapi dan radiasi.
Penyakit kanker dan perawatan penyakit ini dapat meningkatkan risiko infeksi
Candida seperti oral thrush.
3.Diabetes Mellitus
Jika seseorang menderita diabetes
yang tidak diobati atau diabetes yang tidak terkontrol dengan baik, air liur
(saliva) mungkin akan mengandung sejumlah besar gula, sehingga dapat mendorong
pertumbuhan candida.
4.Infeksi jamur vagina
Infeksi jamur vagina yang disebabkan
oleh jamur yang sama dapat menyebabkan candidiasis mulut. Meskipun infeksi
jamur tidak berbahaya, jika seseorang sedang hamil maka jamur dapat menular pada
bayi selama persalinan. Akibatnya, bayi tersebut juga dapat mengalami oral
thrush.
5.Pemakaian kortikosteroid
/ terapi imunosupresan pasca pencangkokan organ
Kedua hal ini bisa menurunkan
pertahanan tubuh terhadap infeksi jamur. Kortikosteroid (sejenis hormon
steroid) dihirup/dihisap untuk perawatan pada paru-paru (misalnya asma) bisa
berdampak pada kandidiasis mulut.
6.Pemakaian antibiotik
Kadang orang yang mengkonsumsi
antibiotik menderita infeksi Candida karena antibiotik membunuh bakteri yang
dalam keadaan normal terdapat di dalam jaringan, sehingga pertumbuhan Candida
tidak terkendali.
8.Gangguan saluran
gastrointestinal yang meningkatkan terjadinya malabsorpsi dan malnutrisi.
C. MANIFESTASI KLINIS/GEJALA
Gejala yang timbul adalah adanya bercak
putih pada lidah dan sekitar mulut bayi dan sering menimbulkan nyeri. Bercak
putih ini sekilas tampak seperti kerak susu namun sulit dilepaskan dari mulut
dan lidah bayi. Bila dipaksa dikerok, tidak mustahil justru lidah dan mulut
bayi dapat berdarah. Infeksi mulut oleh spesies candida biasanya memunculkan
kumpulan lapisan kental berwarna putih atau krem pada membran mukosa (dinding
mulut dalam). Pada mukosa mulut yang terinfeksi mungkin muncul radang berwarna
merah, nyeri, dan terasa seperti terbakar.
Secara umum kandidiasis pada mulut bayi tidak berbahaya dan
dapat sembuh sendiri (walaupun lebih baik diobati). Namun bukan berarti
kandidiasis ini tidak dapat menyebabkan penyakit lain. Kandidiasis dapat
menyebabkan bayi menangis saat makan dan minum (kebanyakan disebabkan karena
nyeri), selain itu, bayi menjadi malas minum ASI sehingga berat badannya tak
kunjung bertambah. Candida pada mulut bayi juga dapat bermigrasi ke organ lain
bila ada faktor yang memperberat (misalnya pemakaian antibiotik jangka
panjang).
1. Pada anak-anak dan dewasa
Awalnya, seseorang mungkin tidak
menyadari gejala oral trush. Tergantung pada penyebab, tanda dan gejala dapat
terjadi tiba-tiba dan bertahan untuk waktu yang lama. Gejala-gejala tersebut,
antara lain:
a.Lesi putih atau krem di lidah, pipi
bagian dalam, langit-langit mulut, gusi, dan amandel (tonsil)
b.Lesi menyerupai keju
c.Nyeri
d.Sedikit perdarahan jika lesi
digosok atau tergores
e.Pecah-pecah dan
kemerahan pada sudut mulut (terutama pada pemakai gigi tiruan)
f.Sensasi seperti terdapat kapas pada
mulut
g.Kehilangan selera makan
kasus yang berat, lesi dapat menyebar ke bawah
ke kerongkongan dan esofagus (Candida esophagitis). Jika hal ini terjadi,
pasien mungkin akan mengalami kesulitan menelan atau merasa seolah-olah makanan
terjebak di tenggorokan.
2. Pada bayi dan ibu menyusui
Selain lesi mulut khas berwarna
putih, bayi mungkin juga memiliki kesulitan makan atau rewel dan mudah marah.
Bayi dapat menularkan infeksi tersebut kepada ibu mereka selama menyusui.
Wanita yang payudaranya terinfeksi candida mungkin mengalami tanda-tanda dan
gejala, antara lain:
a.Puting berwarna sangat merah,
sensitif, dan gatal
b.Terdapat serpihan kulit di daerah
berwarna gelap yang melingkari puting (areola)
c.Puting terasa sakit saat menyusui
d.Sakit yang tajam jauh di dalam
payudara
D. PENCEGAHAN
Pencegahan yang dapat
dilakukan pada klien dengan candidiasis oral antara lain :
1.Oral hygiene yang baik
2.Utamakan ASI daripada susu formula
karena ASI mengandung banyak immunoglobulin yang berguna bagi kekebalan tubuh
bayi. Selain itu, payudara ibu juga jauh lebih terjamin kebersihannya daripada
botol dot bayi
3.Bila menggunakan susu formula
sebagai tambahan ASI, pastikan kebersihan botol dan dotnya, jangan lupa untuk
mencucinya dengan air panas
4.Beri bayi minum 2-5 sendok air
hangat untuk membilas mulut bayi setelah minum susu
5.Pastikan bayi beristirahat yang
cukup
6.Berikan bayi makanan yang
mengandung nutrisi yang lengkap
E. PENANGANAN
1. Cara penanganan kandidiasis secara
medis:
·
Jika
menderita kandidiasis sebaiknya segera mengkonsumsi obat-obatan antifungal
seperti niztatin dan clotrimazole. Untuk kasus-kasus yang lebih parah,
ketoconazole atau flukonazol dapat diminum sekali sehari.
·
Jika anda menderita candida esopagitis dapat diobati dengan
ketoconazole, itraconazole (sporanox) atau flukonazol.
·
Kandidiasis
curno dapat diobati dengan antifungal powders dank krim.
·
Jika
kandidiasis terjadi pada fagina yang menyebabkan infeksi dapat diobati dengan
obat anti fungal seperti butoconazole, clotrimazole, miconazole, nistatin,
tioconazole dan terconazole.
2. Upaya Penanganan secara askep
Peran bidan dalam upaya penanganan
penyakit Candidiasis yaitu :
·
Memberikan
penyuluhan tentang kebersihan organ reproduksi genitalia, dengan cara menjaga
kebersihan individu dan lingkungan untuk mencegah pertumbuhan jamur yang dapat
menyebabkan infeksi
·
Hindari
sabun yang dapat menyebabkan iritasi, vagina spray, dan semprotan air.
·
Ganti
pembalut secara teratur.
·
Gunakan
pakaian dalam dari katun yang longgar dan menyerap keringat, hindari pakaian
dalam dari nilon.
·
Menjaga
pola makan sesuai dengan standar kesehatan untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
·
Melatih
masyarakat yang pernah terjangkit Candidosis Vagina untuk terbiasa berperilaku
hidup sehat.
·
Menganjurkan
masyarakat untuk mengkonsumsi yogurt atau suplemen yang mengandung
laktobasilus, akan meningkatkan tumbuhnya “bakteri baik” di dalam usus sehingga
menekan tumbuhnya kandida serta menyarankan masyarakat untuk menghindari
makanan & minuman yang banyak mengandung gula atau alcohol karena dapat
merangsang tumbuhnya Kandidas
Apabila
Kandidiasis kambuh kembali, Bidan menyarankan masyarakat untuk
mengkonsultasikannya dgn dokter, untuk mengetahui tindakan apa yang harus
dilakukan demi mengurangi kemungkinan terulangnya penyakit ini karena itu
bukan kewenangn seorang perawat.
BAB III
PEMBAHASAN
Kandidiasis (moniliasis) adalah suatu
infeksi oleh jamur Candida, yang sebelumnya disebut Monilia. Candida merupakan
mikroflora normal pada rongga mulut, mikroorganisme ini mencapai 40-60 % dari
populasi (Silverman S, 2001).
Kandidiasis oral merupakan salah satu
penyakit pada rongga mulut berupa lesi merah dan lesi putih yang disebabkan
oleh jamur jenis Candida.
Penyebab tersering
Candidiasis adalah Candida albicans. Spesies patogenik yang lainnya
adalah C. tropicalis C. parapsilosis, C. guilliermondii C. krusei, C.
pseudotropicalis, C. lusitaneae. Genus Candida adalah grup heterogen yang
terdiri dari 200 spesies jamur. Sebagian besar dari spesies candida tersebut
patogen oportunistik pada manusia, walaupun mayoritas dari spesies tersebut
tidak menginfeksi manusia. C. albicans adalah jamur dimorfik yang
memungkinkan untuk terjadinya 70-80% dari semua infeksi candida, sehingga
merupakan penyebab tersering dari candidiasis superfisial dan sistemik.
Gejala yang timbul adalah adanya
bercak putih pada lidah dan sekitar mulut bayi dan sering menimbulkan nyeri.
Bercak putih ini sekilas tampak seperti kerak susu namun sulit dilepaskan dari
mulut dan lidah bayi. Bila dipaksa dikerok, tidak mustahil justru lidah dan
mulut bayi dapat berdarah. Infeksi mulut oleh spesies candida biasanya
memunculkan kumpulan lapisan kental berwarna putih atau krem pada membran
mukosa (dinding mulut dalam). Pada mukosa mulut yang terinfeksi mungkin muncul
radang berwarna merah, nyeri, dan terasa seperti terbakar.
Pencegahan yang dapat dilakukan pada klien dengan candidiasis
oral antara lain :
1.
Oral
hygiene yang baik
2.
Utamakan
ASI daripada susu formula karena ASI mengandung banyak immunoglobulin yang
berguna bagi kekebalan tubuh bayi. Selain itu, payudara ibu juga jauh lebih
terjamin kebersihannya daripada botol dot bayi
3.
Bila
menggunakan susu formula sebagai tambahan ASI, pastikan kebersihan botol dan
dotnya, jangan lupa untuk mencucinya dengan air panas
4.
Beri
bayi minum 2-5 sendok air hangat untuk membilas mulut bayi setelah minum susu
5.
Pastikan
bayi beristirahat yang cukup
6.
Berikan
bayi makanan yang mengandung nutrisi yang lengkap
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kandidiasis adalah infeksi atau
penyakit akibat jamur Candida, khususnya C. albicans. Penyakit ini
biasanya akibat debilitasi (seperti pada penekan imun dan khususnya AIDS),
perubahan fisiologis, pemberian antibiotika berkepanjangan, dan hilangnya
penghalang (Stedman, 2005). Moniliasis atau kandidiasis sering disebabkan oleh
3 hal yaitu: jamur candida albicans, keadaan hormonal (diabetes, kehamilan),
dan faktor lokal (tidak adanya gigi, gigi palsu yang tidak pas). Infeksi mulut
oleh spesies candida biasanya memunculkan kumpulan lapisan kental berwarna
putih atau krem pada membran mukosa (dinding mulut dalam).
B. SARAN
- Bagi pasien
Untuk mencapi keberhasilan dalam
asuhan penanganan candidiasis dengan keluhan maka diperlukan kerjasama yang
baik dengan ibu untuk memecahkan masalah-masalah yang timbul .
- Bagi
petugas
Untuk meningkatkan kemampuan dan
keterampilan dengan meningkatkan peran bidan dalam tugasnya sebagai pelaksana
pelayanan pada candidiasis dengan keluhan .
DAFTAR PUSTAKA
Doengoes, Marilynn. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan.
Jakarta: EGC.
Wong,Donna. 2009. Buku Ajar Keperawatan
Pediatrik. Jakarta : EGC.
Dorland, W. A. Newman. 2002. Kamus Kedokteran. EGC : Jakarta.
FKUI. 1999. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid 1. FKUI :
Jakarta.
Saifuddin, Abdul Bari. 2010. ILMU KEBIDANAN. Edisi IV.
Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/candidiasis-vaginalis.html
http://medical-kesehatan.blogspot.com/2009/09/kandidiasis.html
http://artikelkesehatantubuh.blogspot.com/2011/12/penyakit-kandidiasis.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar